article-page-background
who-am-i

Who am I?

2 September 2024 • Kejadian 1 : 26-28

26. Berfirmanlah Allah: ”Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”

27. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

28. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: ”Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Usia remaja adalah masa di mana kita mulai mencari jati diri. Pertanyaan yang sering muncul adalah: "Siapa sebenarnya saya?"

Dalam Perjanjian Lama, orang dapat mengenal siapa rajanya di suatu wilayah melalui patung-patung yang menyerupai gambar dan rupa sang raja. Begitu pula di Mesir, tempat bangsa Israel diperbudak selama bertahun-tahun. Mereka dipaksa bekerja dan dianggap lebih rendah, setiap hari hanya melihat Firaun sebagai penguasa yang memiliki otoritas. Bayangkan, bangsa yang selama ini diperlakukan seperti budak dan diidentifikasi sebagai orang yang tak berharga, mendengar Firman Tuhan yang berkata, “Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya; menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.”

Manusia sebagai gambar dan rupa Allah berarti kita adalah representasi Allah di dunia ini, seperti patung-patung yang menggambarkan siapa rajanya. Maka, kita adalah "patung-patung hidup" yang menggambarkan siapa Pencipta kita. Inilah Firman Tuhan, inilah identitas kita. Jika selama ini bangsa Israel diperlakukan seperti budak, yang mungkin membentuk identitas mereka pada masa itu, Firman ini menjadi kabar baik bagi mereka. Identitas asli mereka bukanlah budak, tetapi ditentukan oleh Firman Tuhan: "Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya."

Seperti sebuah barang ciptaan, yang paling berhak menentukan tujuan penggunaannya adalah penciptanya. Kita tahu bahwa pena diciptakan untuk menulis karena penciptanya menetapkan demikian. Begitu pula dengan kita, yang paling berhak menentukan identitas dan tujuan hidup kita adalah Sang Pencipta, Allah. Jangan biarkan kondisi atau perkataan orang lain menentukan siapa dirimu. Biarlah Firman Allah, Sang Pencipta, yang menentukan identitasmu. - NPTR

Pertanyaan Refleksi:

  • Bagaimana opini orang lain, kondisi sekitar, atau bahkan pemikiranmu sendiri mempengaruhimu dalam menemukan identitas diri?

  • Bagaimana Firman hari ini memberi kamu pemahaman baru tentang identitasmu?

Komitmen:

Setelah saat teduh hari ini, ucapkanlah Firman Tuhan untuk menyatakan siapa dirimu. Jika kamu belum memiliki ayat yang dihafal tentang identitasmu, kamu bisa menghafal ayat ini:

Efesus 2:10 "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup di dalamnya."