article-page-background
the-greatest-love-story

The Greatest Love Story

6 September 2024 • 1 Petrus 2:9-10

9. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

10. kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

Film Titanic mengisahkan Rose, tokoh yang secara tidak sengaja mengetahui bahwa kapal mewah itu telah bertabrakan dengan gunung es dan akan tenggelam. Orang-orang yang sedang bersukacita di kapal itu tidak mengetahui nasib buruk yang akan terjadi pada mereka, sedangkan perahu sekoci yang ada di kapal tidak cukup untuk menyelamatkan semua orang disana.

Ironisnya, sama seperti orang-orang yang ada di kapal tersebut, manusia seringkali tidak menyadari bahwa kabar buruk sudah dan akan menimpa mereka. Semua manusia telah berbuat dosa dan mendapatkan hukuman maut (Roma 3:23; 6:23a). Manusia seringkali senang berbuat dosa tanpa tahu akibat sesungguhnya dari dosa, yaitu keterpisahan dengan Allah selama-lamanya.

Namun tidak seperti keadaan pada kapal Titanic tersebut, Allah menyediakan keselamatan bagi setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Siapa yang akan memberitakannya? Syukur kepada Allah, kita dipilih bukan hanya untuk diselamatkan, melainkan melibatkan kita dalam cerita kasih-Nya yang besar untuk menceritakan perbuatan-Nya yang amat besar. Kita yang dahulu hidup dalam kegelapan telah melihat terang yang ajaib karena pengorbanan kasih-Nya di Kayu Salib. Allah tidak mau keselamatan itu berhenti pada kita, Allah mengasihi semua manusia! Ia mau supaya orang lain bisa menyaksikan kasih-Nya melalui kita yang telah terlebih dahulu menikmati kasih pengorbanan-Nya. Allah bisa memakai pemikiran, perbuatan dan perkataan kita yang memuliakan Tuhan, sehingga setiap orang bisa melihat Kristus di dalam hidup kita. 

Bukankah sungguh suatu kehormatan ketika mengetahui bahwa Allah, Raja yang agung itu, mengundang kita untuk ikut terlibat dalam cerita kasih-Nya yang besar?

Refleksi dan Komitmen maukah kamu dipakai Allah untuk menyatakan cerita kasih-Nya yang hebat pada dunia? Bagaimana Allah dapat memakaimu hari ini? 

Yuk responi dengan lagu! Di Dunia yang Penuh Cemar