article-page-background
talenta

Talenta

13 September 2024 • Roma 12:1–8

1. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

2. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

3. Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.

4. Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,

5. demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. \

6. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.

7. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;

8. jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.

Di zaman yang semakin maju ini, manusia dituntut untuk mengandalkan talentanya agar dapat bersaing dengan manusia yang lain (bahkan dari robot!). Kondisi ini menimbulkan berbagai dampak negatif, di antaranya: banyak orang menjadi egois (menggunakan talenta untuk kepentingan sendiri saja), muncul kesombongan atau pun keminderan, dan terjadinya perselisihan karena keragaman talenta. Lantas, bagaimana seharusnya anak-anak Tuhan menyikapi hal ini? Bacalah Roma 12: 1 – 8.

Dalam perikop ini, Rasul Paulus memberikan pesan khusus kepada jemaat di Roma tentang talenta. Ada tiga hal yang disampaikan. Pertama, pada dasarnya orang Kristen harus hidup bagi Allah dan tidak serupa dengan dunia. Artinya, apapun talenta yang dimiliki, pergunakanlah itu untuk kemuliaan Allah (ayat 1 & 2). Kedua, talenta adalah anugerah yang diberikan Allah sesuai dengan kasih karunia-Nya kepada setiap orang percaya. Artinya, tidak perlu sombong ataupun minder! (ayat 3 & 6) Ketiga, keragaman talenta yang ada harusnya membuat orang percaya saling melengkapi satu sama lain. Ibarat tubuh manusia yang terdiri dari berbagai organ, demikian juga tubuh Kristus terdiri dari banyak anak-anak Tuhan dengan talentanya masing-masing (ayat 4, 5, 7, & 8).

Pesan di atas juga berlaku bagi kita, orang-orang percaya di masa kini. Pertanyaannya, “Apa talenta yang Tuhan berikan kepadamu? Bagaimana kamu menggunakan itu untuk memuliakan Tuhan sebagai siswa atau siswi di sekolah, sebagai anak dan saudara di rumah, dan sebagai teman di pergaulan?”

Ditulis oleh: Ruben Turnip