article-page-background
integritas

Integritas

2 October 2024 • Mazmur 15

1. Mazmur Daud.Tuhan, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?

2. Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,

3. yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya;

4. yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan Tuhan; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi;

5. yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.

TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh tinggal dalam gunung-Mu yang kudus? (ITB2)

Satu hari ketika menjemput anak saya pulang dari sekolah dan waktu menuju ke tempat parkir kendaraan yang ada di seberang sekolah, saya memegang tangan anak saya untuk menyeberang. Penyeberangan kali itu sedikit ada drama karena tiba-tiba anak saya berontak dan bilang kepada saya: “Papa, jangan nyebrang di sini, tapi di situ dong” (sambil menunjukkan area zebra cross). Pengalaman sederhana hari itu membuat saya merasa malu pada diri saya sendiri. Ada hal-hal sederhana dalam keseharian yang ternyata saya menemukan bahwa saya tidak berintegritas.

Apa pentingnya integritas? Mengapa kita harus hidup berintegritas? Mazmur 15 memberikan kita jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas. Setelah mendaftarkan perilaku-perilaku yang menunjukkan hidup yang berintegritas (ay. 2-5a), pemazmur menutup dengan sebuah pernyataan penting dan menjadi alasan mengapa penting hidup dalam intergritas: “Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya”. Mengapa hidup berintegritas membuat kita tidak akan goyah? Karena hanya mereka yang hidup berintegritas yang dapat hidup dekat dengan TUHAN (ay.1).

Waktu melihat hidup kita dengan jujur, kita akan selalu menemukan bahwa kita gagal hidup berintegritas. Hidup tidak berintegritas memang akan selalu membuat kita goyah: kita dihantui perasaan bersalah, rasa takut, dan ‘gak enak banget! Itu sebabnya, mari juga melihat kabar baik dari mazmur ini. Mazmur ini sebenarnya memiliki 2 fungsi: sebagai pengingat untuk terus berjuang hidup benar dan kedua memberikan pengharapan. Yohanes 1:14 “Firman itu telah menjadi manusia dan berdiam (Yun. eskenosen = berkemah) di antara kita...”. Di dalam Yesus, Sang Firman yang hidupnya tanpa cela dan penuh integritas, kita dapat hidup dekat dengan Allah karena Dia Allah yang berkenan datang kepada kita, anak-anak-Nya yang masih sering gagal untuk hidup berintegritas. Itu sebabnya mari kita berjuang hidup berintegritas, mulai dari hal-hal sederhana di rumah, di jalan, di sekolah dan dimanapun kita berada, karena Kristus adalah teladan, motivasi dan pengharapan kita untuk hidup berintegritas. Apa wujud konkrit kita untuk hidup berintegritas hari ini? SPS

Ditulis oleh: SPS