article-page-background
harapan-sejati

Harapan Sejati

12 September 2024 • 1 Petrus 1:3-4

3. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,

4. untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.

Seorang anak kecil melihat kue yang nampak enak dipajang di etalase toko. Dia membayangkan betapa manisnya kue tersebut dan tidak sabar untuk mencicipinya. Namun, ketika dia makan kue tersebut, ternyata rasanya hambar. Hanya luarnya saja yang nampak enak, tapi rasanya tidak sesuai yang diharapkan. Anak kecil itu pun menjadi kecewa dan menyesal karena telah memakannya.

Dalam kehidupan yang serba tidak pasti ini, sangat mungkin kita mengalami kekecewaan. Terlebih dunia ini memberikan harapan yang palsu, nampaknya memuaskan namun tidak bernilai kekal, misalnya popularitas dinilai dari jumlah likes, atau kesuksesan dinilai dari banyaknya kegiatan sekolah yang diikuti. Padahal ambisi semacam ini tidak membawa pada kepuasan yang diharapkan.

Dalam 1 Petrus 1:3-4 dikatakan, “ Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan....” oleh karena kematian dan kebangkitan Tuhan, kita diselamatkan dan beroleh pengharapan. Pengharapan ini tidak akan mengecewakan karena bersifat kekal dan tidak ada pengharapan diluar Tuhan. Ia menjadikan kita ahli waris-Nya, menyediakan surga sebagai tempat kita yang sesungguhnya.

Harapan membuat kita dapat melalui peristiwa yang sulit dengan penuh keberanian dan ketenangan. Maka, ketika kita berharap kepada Tuhan, kita meyakini bahwa masa depan kita aman dalam tangan-Nya. Marilah kita mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan yang merupakan sumber pengharapan sejati dan tidak akan mengecewakan.