10. Apabila engkau meminjamkan sesuatu kepada sesamamu, janganlah engkau masuk ke rumahnya untuk mengambil gadai dari padanya.
11. Haruslah engkau tinggal berdiri di luar, dan orang yang kauberi pinjaman itu haruslah membawa gadai itu ke luar kepadamu.
12. Jika ia seorang miskin, janganlah engkau tidur dengan barang gadaiannya;
13. kembalikanlah gadaian itu kepadanya pada waktu matahari terbenam, supaya ia dapat tidur dengan memakai kainnya sendiri dan memberkati engkau. Maka engkau akan menjadi benar di hadapan Tuhan, Allahmu.
14. Janganlah engkau memeras pekerja harian yang miskin dan menderita, baik ia saudaramu maupun seorang asing yang ada di negerimu, di dalam tempatmu.
15. Pada hari itu juga haruslah engkau membayar upahnya sebelum matahari terbenam; ia mengharapkannya, karena ia orang miskin; supaya ia jangan berseru kepada Tuhan mengenai engkau dan hal itu menjadi dosa bagimu.
16. Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.
17. Janganlah engkau memperkosa hak orang asing dan anak yatim; juga janganlah engkau mengambil pakaian seorang janda menjadi gadai.
18. Haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di Mesir dan engkau ditebus Tuhan, Allahmu, dari sana; itulah sebabnya aku memerintahkan engkau melakukan hal ini.
19. Apabila engkau menuai di ladangmu, lalu terlupa seberkas di ladang, maka janganlah engkau kembali untuk mengambilnya; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda – supaya Tuhan, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu.
20. Apabila engkau memetik hasil pohon zaitunmu dengan memukul-mukulnya, janganlah engkau memeriksa dahan-dahannya sekali lagi; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda.
21. Apabila engkau mengumpulkan hasil kebun anggurmu, janganlah engkau mengadakan pemetikan sekali lagi; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda.
22. Haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir; itulah sebabnya aku memerintahkan engkau melakukan hal ini.”
Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan, pada periode Januari-Juni 2024 terdapat 32.064 tenaga kerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dimana angka tersebut naik 21,4 persen dari periode yang sama tahun lalu (2023) sebanyak 26.400 orang.
Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus belajar untuk peduli terhadap kondisi orang-orang yang kesusahan di sekitar kita, melalui bacaan Aliktab kita hari ini terlihat bagaimana Allah memerintahkan bangsa Israel untuk secara aktif menolong orang-orang yang miskin dan dilarang menindas mereka. Bahkan Tuhan berjanji akan memberkati bangsa Israel jika mereka menolong orang-orang miskin yang ada di tengah-tengah mereka.
Salah satu bentuk kepedulian mereka adalah dengan cara tidak mengambil hasil panen yang tertinggal di ladang, dan membiarkannya untuk diambil orang asing, anak yatim, dan janda seperti yang tertulis dalam ayat 19 "Apabila engkau menuai di ladangmu, lalu terlupa seberkas di ladang, maka janganlah engkau kembali untuk mengambilnya; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda -- supaya Tuhan, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu."
Kepedulian terhadap mereka yang miskin juga sangat terlihat dalam diri Tuhan Yesus ketika Ia ada di dunia ini, baik melalui tindakan dan pengajran-Nya. Bagaimana dengan kita, sudahkah kita peduli dan menolong orang-orang miskin yang ada di sekitar kita? mungkin itu adalah teman, tetangga, atau bahkan saudara kita.
Maukah kamu belajar untuk menyisihkan sebagain berkat untuk mereka (uang, makanan, pakaian, Dll.)? Adakah kita bercita-cita dan mempersiapkan diri untuk Tuhan pakai menolong
orang-orang miskin?
"Alkitab konsisten menyatakan bahwa ujian terbaik dari kebenaran suatu bangsa adalah bagaimana mereka memperlakukan yang termiskin dan terlemah di tengah-tengah mereka" - Jim Wallis