article-page-background
allah-pencipta-yang-mulia

Allah Pencipta yang Mulia

1 September 2024 • Kejadian 2:1-7
  1. Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.

  2. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.

  3. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

  4. Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika Tuhan Allah menjadikan bumi dan langit, –

  5. belum ada semak apa pun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apa pun di padang, sebab Tuhan Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;

  6. tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu –

  7. ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Hai teman-teman, di zaman sekarang, banyak hal aneh dan lucu muncul di internet, salah satunya seperti "Skibidi Toilet." Kita tahu ini hanya hiburan, namun sayangnya hal ini justru membawa pengaruh dan dampak buruk bagi sebagian anak-anak. Allah kita tidak seperti itu. Dia adalah Pencipta yang penuh kasih dan bijaksana.

Dalam Alkitab, khususnya di Kejadian 2:1-7, kita diajarkan bahwa Allah menciptakan manusia dengan tujuan yang mulia. Dia membentuk kita dengan tangan-Nya sendiri dan menghembuskan napas kehidupan ke dalam kita. Allah memberikan kita tanggung jawab untuk merawat dunia ini dan menjalani hidup sesuai dengan rencana-Nya.

Allah menciptakan kita bukan untuk hal yang sia-sia atau aneh seperti yang kadang kita lihat di dunia maya. Dia menciptakan kita untuk menjalani hidup dengan tujuan yang baik dan mulia. Tuhan punya rencana yang indah untuk setiap kita, dan tugas kita adalah mencari dan mengikuti rencana itu. Pertanyaan Refleksi: Apakah aku menyadari bahwa hidupku adalah milik Tuhan? Apakah aku sudah mencari tujuan hidupku di dalam Tuhan? Komitmen: Aku berkomitmen untuk tidak terpengaruh oleh hal-hal yang aneh atau tidak bermakna di dunia ini. Aku akan mencari tahu tujuan hidupku yang sebenarnya seperti yang Allah inginkan.

Ditulis oleh: Rosefine Tresia (Staf Siswa Perkantas)